Inspirasi untuk mempercantik tampilan fasad sebuah hunian bisa datang dari mana saja, seperti yang dilakukan oleh arsitek Yusing pada sebuah hunian di wilayah Jakarta Barat ini. Ia sengaja memadukan material alami seperti kayu dan batu alam dengan bangunan arsitektural bergaya kontemporer.
Hal paling menarik pada fasad hunian dua lantai ini terletak pada secondary skin yang menutupi sejumlah area privat di lantai dua dan tiga. Demi memberikan tampilan fasad yang berbeda, Yusing memanfaatkan kayu bekas bantalan rel kereta api yang dipasang pada rangka baja dan disusun secara vertikal mengikuti bentuk massa bangunan. Masing-masing papan kayu tersebut lantas dipasangi engsel pivot sehingga tiap panelnya bisa diputar membuka dan menutup dengan mudah.
Selain berhasil menciptakan tampilan visual yang nyentrik, aplikasi kayu bekas bantalan rel kereta api ini dinilai efektif digunakan pada area outdoor yang rentan terhadap cuaca. Sebab, jenis kayu ini cenderung lebih kuat dan tidak memerlukan perawatan secara khusus. Cukup melapisi permukaan kayu dengan pelitur sebelum panel dipasang untuk menjaganya tetap awet dan indah dipandang.
Arsitek : Yusing
Fotografer : Ahkamul Hakim
Komentar